Berbicara di Depan Umum
Untuk memulai berbicara didepan
forum umum, ada 4 faktor yang harus dimiliki oleh seorang pembicara, yaitu :
1.
Percaya
Diri
Salah satu faktor utama yang wajib pertama kali dimiliki
oleh pembicara. Jika seorang pembicara tidak percaya diri maka akan sulit
baginya untuk menyampaikan ide dan gagasan yang ada didalam pikirannya. Hal ini
disebabkan hatinya sudah diliputi rasa malu atau takut sehingga bingung harus
menyampaikan apa dan tidak tahu dari manakah untuk memulai presentasinya. Rasa
percaya diri ini dapat dilatih perlahan dengan mulai berlatih berbicara
dihadapan forum-forum kecil dengan tema pembicaraan ringan dan santai.
Untuk
membangun kepercayaan diri, ada tiga strategi yang dapat dilakukan:
Mengembangkan sikap matang, yang terdiri atas tiga hal:
1. Kecerdasan emosional, yaitu
kemampuan untuk mengendalikan emosi dan rasa takut yang muncul dalam dirinya,
dan menjadikan emosi itu sebagai pemacu untuk bertindak sesuai tujuan yang
ingin dicapai.
2. Tampilkan kematangan usia,
sehingga Anda dapat menyampaikan gagasan dan perasaannya secara dewasa,
asertif, dan profesional. Artinya, Anda tidak berbicara seperti remaja,
menggunakan gaya bahasa remaja (kecuali saat berbicara di forum remaja), atau
berpikir dangkal seperti remaja yang belum mampu berpikir kritis.
3. Membangun gambaran yang positif
terhadap diri sendiri. Penilaian orang lain terhadap diri kita (impression)
sering mempengaruhi penilaian kita tentang diri sendiri (self-image). Penilaian
yang buruk membuat kita jadi rendah diri.
2.
Kejelasan
Suara
Gunakan suara yang dapat didengar jelas oleh audien (pendengar).
Volume suara cukup sedang-sedang saja dan jangan menggunakan istilah-istilah
yang sulit dimengerti oleh audien karena tingkat pengetahuan dari masing-masing
audien tidak sama. Penggunaan istilah-istilah umum mungkin akan sangat membantu
para audien memahami apa yang kita sampaikan.
3.
Ekspresi/Gerak
Mimik
Seorang pembicara juga merupakan seorang aktor dihadapan
audiennya. Penggunaan ekspresi yang tepat sesuai tema pembicaraan kita akan
dapat membuat audien menjadi lebih semangat untuk mengikuti setiap detil
pembicaraan kita dan terhindar dari kantuk akibat kebosanan melihat cara
berbicara kita. Sebagai contoh, misalnya kita berbicara mengenai kepahlawan
para pejuang tempo dulu didalam acara HUT RI maka tentu saja ekspresi semangat
berkobar-kobar harus kita tunjukkan didepan umum tanpa mengurangi penyampaian
makna pembicaraan.
4. Kelancaran Komunikasi
Agar
audien dapat menangkap maksud penyampaian pembicara maka cara menyampaikan
haruslah lancar dan terunut dengan baik. Berbicara dengan tersendat-sendat atau
terputus-putus karena adanya gangguan faktor lain (misalnya : Handphone berdering terus) dapat
mengurangi antusias audien sehingga menimbulkan kejengkelan yang dapat
merugikan pembicara itu sendiri.
Kiat-kiat
berbicara di depan umum
Ibarat sebuah masakan mempunyai sebuah resep maka agar dapat
berbicara sukses didepan umum juga mempunyai kiat-kiat yang patut dicoba, yaitu
:
11. Menguasai medan dan mengetahui siapa
calon pendengar terlebih dahulu sehingga dapat menyusun strategi agar mereka
dapat antusias sewaktu kita mulai berbicara.
22. Gunakan tema pembicaraan yang sesuai
dengan tingkat kemampuan daya tangkap pendengar/audien sehingga mereka tidak
menjadi bosan dan kemudian mengabaikan pembicaraan kita. Audien cenderung bosan
dan mengobrol atau mengantuk ketika pembicara menyampaikan materi yang tidak bisa
ditangkapnya.
33. Menggunakan pilihan kosakata yang
mudah dimengerti dan dipahami oleh pendengar agar tidak terjadi salah
komunikasi.
44. Jika terjadi gangguan psikologis,
sebaiknya alihkan perhatian kita dengan cara memegang sesuatu atau menggunakan
media sehingga rasa stress/kuatir dapat kita alirkan ke media tersebut sehingga
tidak mengganggu konsentrasi sewaktu berbicara.
55. Berani memulai berbicara dan
berusahalah mencari celah untuk menarik antusiasme audien guna menghidupkan
suasana komunikasi kita.
66. Sebagai pembicara kita harus tenang
untuk menghindari alur berpikir yang melompat-lompat atau cerita yang tidak
runtut sehingga dapat membuat pembicaraan kita terlihat tidak tentu arahnya.
77. Beri penekanan pada topik yang
menjadi tujuan kegiatan berbicara tersebut dengan cara menyampaikan suatu
kalimat secara berulang-ulang secara tepat sehingga tidak terkesan mendikte
audien.
Faktor pengganggu sewaktu berbicara
didepan umum
Ada
beberapa hal yang harus dihindari oleh pembicara agar tidak merusak suasana
kegiatan berbicaranya, yaitu :
11.Tidak menguasai topik pembicaraan
atau topik terlalu sulit bagi pembicara untuk menyampaikan. Hal ini dapat
menyebabkan pembicara menjadi bahan tertawaan audien karena terkesan bodoh.
22.Rendah diri sewaktu berbicara. Hal
ini biasanya disebabkan oleh timbulnya rasa takut, ragu-ragu, pesimis, serta
malu pada diri pembicara sehingga mengganggu penyampaian topik dan terkadang
bisa membuat pembicara lupa akan materi yang hendak disampaikan.
33.Adanya gangguan dari pihak eksternal
seperti lokasi terletak didekat kegaduhan, rusaknya alat komunikasi dan tempat
yang kurang nyaman (misalnya : ruangan tidak ber-AC sehingga membuat pembicara
dan audien menjadi cepat gerah).
44.Kondisi tidak sehat sehingga
menyebabkan tidak adanya konsentrasi dalam penyampaian materi serta kadang
dapat juga menganggu alat artikulasi (misalnya : suara menjadi serak).
Bagi orang
yang memiliki penghargaan diri (self-esteem) yang rendah, penilaian orang lain
terhadap dirinya membuat ia menjadi terpuruk. Inilah mengapa kita cemas atau
takut tidak tampil bagus, takut ditertawakan, takut salah, dan seterusnya. Kendalikan penghambat kepercayaan
diri Anda, yang umumnya ada tiga hal:
1. Cara berpikir negatif terhadap
diri sendiri, seperti perasaan tidak siap tampil di depan umum, tidak menguasai
topik, takut dikritik, takut presentasinya akan mengecewakan, tidak tahu apa
yang harus disampaikan, dan lain-lain. Jelas bukan hadirin yang membuat Anda
tidak percaya diri, melainkan pikiran negatif Anda sendiri.
2. Nyatakan perasaan atau pikiran
Anda dengan lebih spesifik, apakah sedih, takut, kecewa, kesepian, dan
sebagainya; bukannya “saya merasa kacau”. Ketika mengekspresikan perasaan
marah, jelaskan dulu perilaku spesifik yang tidak Anda sukai, lalu perasaan
Anda sendiri. Atau bila ada perasaan ganda mengenai sesuatu, sampaikan dengan
jelas. Misalnya, “Saya punya perasaan ganda tentang apa yang baru Anda lakukan.
Saya senang dan berterima kasih Anda telah membantu saya menjelaskan masalah,
tapi saya tidak suka diinterupsi ketika belum selesai berbicara.” Penggunaan
kata “Saya” atau “Saya merasa” akan membantu Anda mengekspresikan perasaan yang
sulit tanpa menyerang harga diri lawan bicara.
3. Cara Anda menempatkan diri yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi di hadapan orang lain. Pembicara yang
memandang dirinya lebih dari orang lain tidak dapat menciptakan atmosfer yang
positif dalam suatu presentasi. Ia berbicara terus-menerus, mendominasi
percakapan, dan tidak memberikan kesempatan pada hadirin untuk mengungkapkan
gagasan, sehingga komunikari berlangsung satu arah. Sebaiknya, pembicara yang
merasa dirinya lebih rendah daripada hadirin cenderung tidak tegas ketika
menyampaikan suatu pesan yang harus diwujudkan dalam tindakan. Ia membiarkan
hadirin mendebat argumentasinya tanpa hasrat kuat untuk mempertahankannya.
Ketika hadirin asyik berbicara sendiri, ia tidak berani memperingatkannya.
Atasi rasa takut Anda. Anda bisa membiarkan rasa takut menguasai pikiran, atau
justru menggunakannya untuk membuat latihan berbicara yang maksimal.
####Dari berbagai sumber
##Untuk download buku mengenai tips & trik berbicara di depan publik, silahkan klik link dibawah ini :
##Untuk download buku mengenai tips & trik berbicara di depan publik, silahkan klik link dibawah ini :
iya betul pak. percaya diri yang kadang sulit kita peroleh.. ^_^ makanya yari nih kursus yang dapat menigkatkan kepercayan diri dalam sekejap. hehehe . simak jua nih blog saya http://goo.gl/9N4CX7
BalasHapus