Pengertian
Migrain adalah serangan sakit kepala berulang yang biasanya terasa di satu sisi kepala, berdenyut, disertai mual atau muntah. Migrain merupakan jenis sakit kepala yang sangat umum. Sebelum pubertas, anak laki-laki dan perempuan berpeluang sama untuk mendapatkan migrain. Namun, setelah pubertas perempuan tiga kali lebih sering terkena dibandingkan laki-laki. Migrain memengaruhi sekitar 2-10% pria dan 5-25% pada wanita. Serangan pertama migrain umumnya terjadi di usia muda, sekitar usia 10-11 tahun. Menurut sebuah studi terhadap 2165 anak Skotlandia berusia 5 sampai 15 tahun, 11% dari anak-anak pernah menderita migrain. Serangan menurun setelah usia 45-50 tahun.
 
Penyebab Migrain atau sakit kepala sebelah
Migrain adalah sakit kepala neurovaskular, yaitu kondisi di mana stimulasi saraf menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Hal ini menimbulkan rasa sakit dan stimulasi lebih lanjut dari sistem saraf pusat. Penyebab migrain tidak jelas, tetapi yang jelas ada faktor genetik. Kebanyakan penderita migrain memiliki anggota keluarga lain yang juga mengalaminya.

Pemicu Migrain atau sakit kepala sebelah
Kurang tidur, makanan tertentu, makanan yang mengandung vetsin/nitrat/aspartam, stres, menstruasi, kafein, rangsangan visual (seperti lampu berkedip) dan perubahan cuaca dapat memicu serangan migrain. Beberapa orang secara teratur mendapatkan migrain setelah stres, misalnya sehari setelah ujian. Penyebab makanan yang paling mungkin adalah cokelat, keju, dan jus jeruk. Jika sering terbangun di malam hari atau bangun di pagi hari dengan migrain, pemicunya mungkin adalah kadar gula darah rendah (hipoglikemia). Dalam kasus seperti itu, makanan ringan sebelum tidur dapat mencegah serangan.

Jenis Migrain atau sakit kepala sebelah
Ada beberapa pola migrain yang berbeda.
Migrain dengan aura (juga dikenal sebagai migrain klasik). Sebelum sakit dimulai beberapa orang akan mendapatkan tanda bahwa migrain akan datang (sebuah aura). Mereka mungkin tiba-tiba tidak dapat melihat dengan jelas atau melihat titik berkedip, kadang-kadang membentuk setengah lingkaran yang secara perlahan membesar. Aura mungkin juga hadir sebagai kelemahan atau kesemutan pada satu sisi tubuh, atau kesulitan berbicara. Aura biasanya berlangsung kurang dari 40 menit, kemudian menghilang ketika sakit kepala dimulai. Rasa sakit dan efek lainnya seperti mual dan muntah sama dengan migrain lainnya, tetapi mungkin berlangsung lebih singkat (biasanya kurang dari 24 jam). Migrain tanpa aura. Ini adalah jenis yang paling umum (sekitar 80% kasus). Pada jenis ini serangan terjadi tanpa didahului aura.

Migran menstruasi. Sekitar 60% wanita penderita migrain memiliki jenis ini, yang terjadi antara 2 hari sebelum haid sampai akhir haid. Studi menunjukkan penarikan estrogen sebagai faktor pemicunya. Setelah puncak singkat di saat ovulasi, kandungan estrogen menurun dengan cepat. Kehamilan umumnya berdampak positif terhadap serangan migrain ini.

Migrain pada anak-anak. Anak-anak kecil sampai remaja awal banyak yang mengalami gejala migrain (seperti mual dan muntah) tanpa sakit kepala. Mereka hanya mengeluh ‘sakit perut’. Oleh karena itu, sering disebut ‘migrain perut’. Serangan migrain ini berlangsung lebih singkat dibandingkan pada orang dewasa, yaitu antara 30 menit dan 48 jam (tanpa pengobatan).
Ada banyak obat dengan atau tanpa resep yang dapat membantu meringankan beberapa gejala migrain, tapi belum ada obat yang dapat menyembuhkan migrain. Namun ada cara mengatasi migrain tanpa minum obat. Apa saja?

Meski belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan migrain, tapi dengan melakukan perubahan kecil dalam diet dan gaya hidup Anda dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain.

Dilansir Dailymail, Senin (25/10/2010), berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi migrain tanpa minum obat:

1. Menghindari pemicu
Pemicu migrain antara lain rokok (nikotin dapat mempersempit pembuluh darah di otak), terlalu banyak berolahraga berat, stres, perubahan pola tidur, sakit kepala dan leher, masalah gigi, makanan tertentu, bau-bauan yang menyengat, cahaya dan menstuasi.

2. Perhatikan kadar gula darah
Penurunan kadar gula darah dapat memicu migrain karena mengarah pada glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Makan teratur setiap 4 jam dan jangan lebih dari 12 jam semalam tanpa makanan. Pilih makanan dengan indeks glisemik rendah seperti buah-buahan dan sayuran, yogurt dan keju rendah lemak. Hindari makanan dengan GI tinggi seperti roti putih, kue kering, minuman manis dan permen.

3. Periksa asupan kafein
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan pembuluh darah di sekitar otak menjadi terlalu terbatas, yang dapat memicu migrain. Lebih dari 300 mg kafein sehari (3 cangkir kopi bubuk atau 5 cangkir instan) dapat menimbulkan masalah. Coba mengurangi atau beralih ke minuman tanpa kafein. Cokelat juga mengandung kafein.

4. Penyedap atau bahan tambahan pangan (BTP)
Banyak orang melaporkan sensitif dengan aditif makanan seperti monosodium glutamat (MSG), aspartam(pemanis buatan), tartrazine (pewarna kuning digunakan untuk warna minuman bersoda dan marzipan), Sulfit(ditemukan dalam anggur) dan natrium benzoat (ditemukan pada udang, margarin, minuman ringan dan permen).

5. Kunyah jahe
Mengunyah jahe dapat meringankan masalah mual dan pencernaan yang cenderung untuk menyertai gejala migrain. Jahe juga dapat memblokir efek dari prostaglandin, yaitu zat yang dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah di otak dan memicu migrain.

6. Tingkatkan kadar serotonin
Studi telah menunjukkan rendahnya tingkat serotonin pada penderita migrain. Makanlah makanan kaya protein seperti ayam, kalkun, telur, produk susu, pisang, kurma, gandum, nasi, kacang-kacangan dan biji-bijian untuk meningkatkan kadar serotonin.

7. Minum air
Dehidrasi juga dapat memicu migrain. Jaringan di sekitar otak terdiri dari air, sehingga ketika kehilangan cairan jaringan tersebut akan menyusut, menyebabkan iritasi dan nyeri. Minum antara 1 dan 2 liter air sehari dapat mengurangi keparahan, durasi dan frekuensi serangan migrain.

8. Vitamin
5HTP digunakan untuk membuat serotonin sehingga dapat membantu untuk mengurangi kerentanan tubuh terhadap serangan migrain. Butterbur dan Coenzyme Q10 juga diyakini membantu mencegah migrain.

9. Makan makanan kaya magnesium
Kekurangan magnesium dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dan juga berkurangnya gula darah, yang keduanya berpengaruh terhadap serangan migrain. Makanan seperti sayuran hijau, tomat, kacang-kacangan, biji-bijian, gandum utuh, kentang, oat, kacang polong dan ektra khamir banyak mengandung magnesium.

10. Yoga & Aroma Terapi
Yoga dan Aroma Terapi dapat membuat Anda tenang, mengurangi stres serta memudahkan sakit dan nyeri. Yoga juga dapat meringankan kekakuan pada leher dan bahu sehingga mencegah kambuhnya gejala migrain.

*dari berbagai sumber

1 komentar:

  1. makasih buat infonya nih, sangat bermanfaat sekali..

    http://www.tokoobatku.com/obat-migren-herbal/

    BalasHapus

 
Muhammad © 2013. All Right Reserved
From The Darkness Into The Light
Re-Design and Modifed By Olich Media
Top